Marhaban ya Ramadhan
Ramadhan sebentar lagi menjelang. „Selamat datang wahai Ramadhan". Begitulah
bunyi judul diatas. Siapakah mereka kaum muslimin yang tidak merasa gembira
dengan kedatangan bulan yang penuh berkah dan rahmat Allah ini ? ... Inilah
bulan yang selalu dirindukan oleh kaum muslimin. Banyak keistimewaan yang
terdapat di dalamnya, yang tidak terdapat pada bulan-bulan lain selain
bulan Ramadhan. Bagi umat Islam di seluruh dunia Ramadhan mempunyai tempat
yang khusus di dalam hati dan jiwa mereka. Segala daya dan upaya mereka
curahkan agar mereka dapat melaksanakan kewajiban puasa pada bulan Ramadhan
ini.
Selain kata Ramadhan, bulan yang penuh berkah ini juga mempunyai beberapa
sebutan lain, diantaranya :
1. Syahru Shiyam (Bulan Puasa)
Pada bulan ini Allah swt mewajibkan bagi umat Islam untuk menjalankan
ibadah puasa, sebagaimana Allah swt perintahkan : Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagai-mana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (QS.2:183)
2. Syahru Yuthahharu (Bulan yang Mensucikan)
Pada bulan ini pintu ampunan Allah swt dibuka selebar-lebarnya, dan segala
amal ibadah dilipatgandakan pahalanya. Dengan berlipatgandanya pahala amal
kebaikan, maka hal tersebut akan dapat menutupi dosa seseorang. Itulah
mengapa bahwa bulan ini disebut bulan yang mensucikan. Bulan ini Allah
berikan kepada Nabi Muhammad saw dan umatnya sebagai sarana untuk membersihkan
serta men-sucikan diri dan jiwa mereka.
3. Syahru Kitab (Bulan Turunnya Kitab)
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah)
bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk
itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). . . (QS. 2:185)
Pada bulan ini juga terdapat satu malam yang disebut
sebagai Lailatul Qadr, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Malam dimana Al-Quran diturunkan dari Lauhil
Mahfudz ke dunia. Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. (QS. 97:1)
4. Syahru Tawazun (Bulan Keseimbangan)
Usia rata-rata umat Nabi Muhammad saw adalah relatif lebih pendek jika
dibandingkan dengan usia umat nabi yang terdahulu. Umat Nabi Nuh
misalnya, yang mencapai ratusan bahkan ribuan tahun. Dalam usia yang sesingkat
itu tidak mungkin umat Nabi Muhammad saw dapat beribadah seperti ummatnya
Nabi Nuh. Untuk itu Allah memberikan kepada ummat Nabi Muhammad saw sebuah
sarana penyeimbang, yaitu bulan Ramadhan yang di dalamnya terdapat malam
yang lebih baik dari seribu bulan (83 tahun). Bukankah itu merupakan bonus
dan keistimewaan yang Allah berikan kepada hamba-Nya ?
Selain itu keseimbangan dapat pula berarti keseimbangan dalam
pemenuhan kebutuhan akal, ruh dan jasad. Sehingga selepas bulan Ramadhan
ini kita akan terbiasa dengan pola hidup yang seimbang, yang insya Allah
akan bertahan hingga tiba bulan Ramadhan yang berikutnya.
5. Syahru Tadribat (Bulan latihan mengendalikan diri)
Tujuan utama puasa bukanlah sekedar menahan lapar dan haus, tetapi agar
manusia mampu untuk mengendalikan hawa nafsunya dan melepaskan kecintaannya
yang berlebihan terhadap dunia.
Rasulullah bersabda : „Berapa banyak orang yang berpuasa, tetapi dia
tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali lapar dan haus ?"
Bahkan mungkin sebelum sang Muadzin selesai mengumandangkan adzan,
makanan di atas meja sudah tak terlihat lagi bekasnya. Mereka inikah orang-orang
yang pada malam harinya giat menunaikan shalat Tarawih dan bermunajat kepada
Allah ? (Atau malah bermunajat bersama bantal dan selimutnya ?). Jawabannya
tentu sangat mudah.
Di bulan inilah kaum muslimin dilatih untuk mengendalikan hawa nafsunya.
Tidak hanya dilatih untuk tidak makan dan minum secara berlebihan, tetapi
juga dilatih untuk tidak memandang yang berlebihan, tidak membuang waktu
yang sangat berharga dengan hanya berputar-putar keliling kota tanpa tujuan,
tidak berbicara tentang hal-hal yang tidak berguna atau bahkan yang dapat
menimbulkan dosa (menggunjing misalnya), dan sebagainya. …
Sumber : Lembaran Karimah