Bagi seorang muslim waktu adalah kehidupan. Dan mengisi waktu dengan karya positif berarti sama dengan membangun kehidupan yang lebih baik. Seorang Ulama berkata, „Kewajiban yang ada lebih banyak dari waktu yang tersedia." Karena itulah, tidak ada alasan bagi seseorang untuk hanya duduk bersantai dalam mengisi waktunya.
Seorang muslimah tentu mempunyai banyak kewajiban selama kehidupannya. Menuntut ilmu, mengurus rumah tangga, mengasuh anak serta kegiatan lainnya yang cukup menyita waktu luangnya. Manajemen waktu yang tepat, itulah yang dibutuhkan oleh setiap muslimah. Hingga tidak ada sedetik pun waktu yang terlewatkan tanpa diambil manfaat yang ada di dalamnya.
Setiap orang tentu mempunyai pola penataan waktu yang berbeda. Beberapa faktor yang penting dalam menentukan pola penataan waktu tersebut ialah :
Muhammad Al-Ghazaly berkata, „Yang bisa mengisinya dengan hal-hal yang baik, baginya waktu menjadi kawan dan sebaliknya"
Allah berfirman : „Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang keni'matan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu )." (QS. 102:8)
Rasulullah bersabda : „Tidak akan melangkah kedua kaku seorang hamba pada hari kiamat hingga ditanya empat perkara : usianya, untuk apa dia habiskan; masa mudanya, bagaimana ia habiskan; hartanya, dari mana ia dapatkan dan pada jalan apa dia keluarkan; serta ilmunya, apa yang telah ia perbuat dengannya." (HR. Al-Bazzar dan Thabrani)
Dari sisi ruhiyah, contohnya dengan memasukkan jadwal untuk membaca Al-Qur’an. Untuk akal, dengan membaca buku-buku yang bermanfaat. Sedangkan bagi jasad dengan melakukan olah raga. Selain itu, istirahat juga merupakan hal penting yang tidak boleh terlupakan.
Ali bin Abi Thalib berkata, „Berilah hatimu waktu untuk beristirahat, karena hati itu kalau dipaksa akan menjadi buta."
Allah berfirman : Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan ke-sanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. ... (QS. 2:286)
Rasulullah bersabda : „Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang melakukan sesuatu dengan itqan (tertib, rapi)." (HR. Al-Baihaqi)
Rasulullah bersabda : „Tanda-tanda orang munafik ada tiga : Jika bicara ia berdusta, jika berjanji ia menyalahinya dan jika diamanati ia berkhianat." (Mutafaq Alaih)
Dengan mengetahui 6 pedoman dalam menata waktu ini, insya Allah seorang muslimah akan dapat menata waktunya dengan baik. Ia akan tahu bagaimana caranya menempatkan segala kegiatannya sesuai dengan prioritas masing-masing.
Para ulama mengatakan, bahwa waktu adalah bagian dari pengobatan. Sejauh mana keampuhan obat tersebut, tergantung dari bagaimana seseorang dapat memanfaatkannya.
Sumber : Ummi 2 / VI / 1994