Wanita Yang Berhijrah Dua Kali

Rombongan muhajir ke Habasyah membawa 11 orang wanita. Ini berarti bahwa wanita muslim adalah bagian dari dakwah dan jihad di jalan Allah. Mereka tinggalkan kesenangan hidup yang hanya sebentar, berupa harta, anak dan keluarga serta negeri demi Allah. Mereka tinggalkan tanah airnya yang mahal dan berangkat menuju Habasyah, sebuah negeri yang jauh dengan penduduk yang berlainan bangsa, warna dan suka, demi membela akidah yang diimaninya.

Tatkala fajar dakwah memancar dari Mekkah, maka muhajir pertama bukanlah dua orang laki-laki, tetapi seorang laki-laki dan seorang wanita. Kedua Muhajir ini adalah Utsman bin Affan dan Ruqayyah binti Muhammad saw. Ruqqayah lahir sesudah kakaknya, Zainab. Sesudah kedua orang itu, muncullah Ummu Kaltsum yang menemani dalam hidupnya setelah Zainab menikah.

Ketika keduanya mendekati usia perkawinan, Abu Thalib meminang mereka berdua untuk kedua putra Abu Lahab. Allah menghendaki perkawinan ini tidak berlangsung lama, karena melihat sikap Abu Lahab terhadap Islam. Akan tetapi Allah swt. Menampilkan Utsman bin Affan kepada kedua putri itu. Maka dia pun menikah dengan Ruqayyah dan hijrah bersamanya ke Habasyah. Ummu Kaltsum tetap tinggal bersama ayah dan ibunya menunggu sesuatu yang ditakdirkan baginya.

Imam Adz-Dzahabi berkata: "Ruqayyah hijarah ke Habasyah bersama Utsman dua kali. Nabi saw. Bersabda: "Sesungguhnya kedua orang itu (Utsman dan Ruqayyah) adalah orang-orang yang pertama hijrah kepada Allah sesudah Luth." Ruqqayah kembali bersama Utsman ke Mekkah dan mendapati ibunya Khadijah telah wafat. Kemudian kaum Muslimin pindah dari Mekkah ke Madinah semuanya. Ruqqayah juga ikut hijrah bersama suaminya, Utsman, sehingga dia menjadi wanita yang hijrah dua kali. Tak dirasakannya kesulitan-kesulitan selam hijrah, ia teguhkan hatinya untuk berhijrah dan setia selalu mendampingi suaminya.

Penyebab hijrah ke Habasyah adalah takut fitnah dan menyelamatkan agama mereka menuju Allah. Bukan menyebarkan agama Islam, karena Habasyah pada waktu itu menganut agama baru yang menyainginya meskipun Habasyah diperintah oleh Raja yang tidak menganiaya seseorang. Hijrah ke Habasyah merupakan bagian dari peralihan dan kelanjutan perjuangan, karena hasil yang diharapkan oleh kaum Muhajirin dari Hijrah mereka ke Habasyah adalah menyelamatkan agamanya ke negeri yang memberi ketenangan bagi mereka di sana. Di negeri itu mereka tidak mengalami kekerasan dan gangguan sampai ketika saudara-saudara mereka di Mekkah ditakdirkan binasa hingga orang terakhir, membawa panji dakwah sebagai penerus.

Adapaun hijrah ke Madinah, maka penyelamatan agama adalah salah satu penyebab utama. Penyebab utamanya adalah perubahan dan kelanjutan perjuangan di mana para muhajir dapat mendirikan sebuah tanah air di tempat hijrah mereka. Selama 13 tahun Islam merupakan agama tanpa tanah air dan rakyat tanpa negara. Hijrah yang merupakan tahap kedua di antara tahap-tahap dakwah adalah tahapan perjuangan yang paling rumit. Apabila tahapan ini telah memiliki sifat petualangan, maka sesungguhnya petualangan itu hanyalah semacam perjuangan, bahkan macam perjuangan heroik tertinggi.

Tahap perjuangan ini berhasil mendapatkan kemenangan. Iman mengalahkan kekuatan, roh mengalahkan materi dan kebenaran mengalahkan kebatilan. Sesungguhnya kebesaran dari kemenangan itu sulit digambarkan dan dinilai.Kebebasan dari ketakutan dan perjuangan menuju keamanan. Kebebasan dari perbudakan dan perjuangan menuju kemerdekaan. Kebebasan dari kehinaan dan perjuangan menuju kemuliaan. Kebebasan dari kesempitan dan perjuangan menuju kelapangan. Kebebasan dari kelumpuhan dan perjuangan menuju keaktifan. Kebebasan dari kelemahan dan perjuangan menuju kekuatan. Dan kebebasan dari ikatan-ikatan bicara dan perjuangan menuju kebebasan bicara.

Ruqqayah kembali kepada Tuhannya setelah menderita sakit demam. Kemudian Rasulullah saw. Mengawinkan Utsman dengan Ummu Kaltsum. Ia adalah wanita yang teguh, turut mendampingi suami berhijrah saling bantu dan saling memberikan pengorbanan serta pembelaan. Semoga Allah merahmati Ruqqayyah yang hijrah dua kali dan Utsman yang mempunyai dua cahaya, dan semoga Allah membalas keduanya atas jihad dan kesabarannya dengan sebaik-baik balasan.